Serba-Serbi Seputar Kamboja: July 2012

Tuesday, July 31, 2012

Nilai Luhur Sebutir Nasi

Krisis Pangan Kerap Melanda Berbagai Negara di Belahan Dunia

Nilai Luhur Sebutir Nasi

Mari coba kita hitung
berapa banyak nasi yang terbuang dalam satu hari

Kita makan 3 (tiga) kali sehari.

Andai tiap kali makan, kita membuang 1 butir nasi berarti
setiap hari ada 3 butir nasi yang kita buang.

Jika penduduk Indonesia 250 juta orang, dan setiap orang
membuang 1 (satu) butir nasi setiap kali makan, berarti
ada 750 juta butir nasi yang terbuang setiap hari.

Ternyata setelah dihitung, dalam 1 kg beras
terdapat 50.000 butir, maka:
750.000.000/50.000 = 15.000 kg atau sama dengan
15 ton beras dibuang setiap hari.

Kalau 1 kg beras cukup untuk 10 orang makan, maka:

15.000 kg X 10 orang = cukup untuk 150.000 orang makan.

Artinya beras yang terbuang setiap hari di Indonesia

sebenarnya bisa memberi makan 150.000 orang.

Benarkah kita hanya buang 1 butir nasi saja
setiap kali makan?

Himbauan ini disampaikan oleh: MARIMAS dan INLA Jateng

Sebutir Nasi Sejuta Keringat

Sebutir Nasi Sejuta Keringat

Sebutir nasi sulit di dapat

Tabur benih di bawah terik mentari

Bajak sawah keringat bercucuran

Pahami lah jerih payah para petani

Insafi asal sebutir nasi

Sebutir nasi sungguh berharga

Di bawah ayoman langit dan bumi

Cahya surya rembulan menyinari

Dalam musim yang terus berganti

Hingga saat panen pun tiba

Sebutir nasi bernilai tinggi

Renungi lah awal sebutir nasi

Puji syukur pada langit dan bumi

Juga surya dan rembulan yang menyinari

Trima kasih kepada petani

Sebutir nasi sulit di dapat

Saat makan jangan sisakan nasi

Sia-sia jika nasi terbuang

Insafi lah makna luhur ini

Hidup hemat kau kan diberkahi

Sebutir nasi bernilai tinggi

Semua sumber daya harus di hemat

Inilah kewajiban kita bersama

Sebagai langkah awal pembinaan

Mari kita amalkan bersama

Himbauan ini disampaikan oleh: MARIMAS dan INLA Jateng

Thursday, July 26, 2012

ADA WARUNG INDONESIA DI PHNOM PENH, LOH!

Ibukota Kamboja, Phnom Penh, seperti layaknya kota besar dimanapun, penuh dengan hiruk pikuk dan kesibukan penghuninya, tak terkecuali kota Phnom Penh,. Dengan kunjungan kira-kira hampir 2 juta turis pertahun, kota ini cukup sibuk dan ramai dengan para turis mancanegara, semua kelompok resto dari pelbagai negara telah ada di bumi Kamboja khususnya di Ibukota Phnom Penh. Resto-resto di Phnom Penh terutama didominasi oleh banyaknya resto dari negara Barat, khusus resto dari Asia yang banyak adalah Resto Thailand dan Jepang.

Namun tunggu dulu, bagi Turis Indonesia yang berkunjung ke Phnom Penh, jangan dilewatkan untuk menyusuri Mekong River Park nah di sana ada sebuah Resto Indonesia yang menamakan dirinya Warung Bali, lokasinya persis dibalik deretan pertokoan di belakang Mekong River Park yang lebih dikenal sebagai River side. Warung Bali ini tidak ada hubungannya dengan makanan khas Bali, malahan mereka mengiklankan diri sebagai Resto Halal. Bagi penyuka makanan khas Indonesia, resto ini cukup dapat memuaskan dahaga anda, walau tempatnya tidak besar namun menunya cukup komplit dan enak.

Dari pengamatan sehari-hari, ternyata banyak juga Turis Asing yang mampir ke resto ini, malah ada beberapa ekspatriat yang nampaknya berlangganan. Menurut penuturan sang empunya Resto, Sdr. Pirdaos, makanan favorit bule ini adalah terung balado, lotek dan sate ayam…… wah wah wah ternyata para turis ini doyan juga ya balado yang pedas itu…setelah saya tanya sama asisten juru masak, katanya: “jangan bilang siapa siapa ya….soalnya biji cabenya sudah dibuang”.

Selain Warung Bali, masih ada 2 Resto Indonesia lagi yang buka di kota Phnom Penh, yaitu Warung Sumatera dan Warung Bengawan Solo, dan untuk kedua Resto ini, akan di bahas dilain kesempatan, Selamat menikmati Khas masakan Warbal….!

MAKANAN DAN MINUMAN ALA KHMER

Indahnya Persahabatan Indonesia-Kamboja

Semua anak-anak dimanapun dia berada dapat dengan mudah berbaur dan bermain dengan anak seusianya walaupun dari bangsa dan bahasa yang berbeda. Begitulah yang terjadi dengan anak-anak Indonesia yang berkunjung ke Sekolah Indonesia-Kamboja di Prey Veng pada tanggal 7 Juli 2012 dengan keluguan dan keceriaannya berbaur dengan anak-anak Kamboja yang belum mereka kenal sebelumnya. Kendala bahasa bukan suatu halangan untuk membina persahabatan. Dengan akrab anak-anak Indonesia dapat berbaur dengan anak-anak Kamboja dari Prey Veng. Anak-anak tunas bangsa ini diharapkan kelak menjadi pemimpin bangsanya yang dapat menciptakan perdamaian di dunia ini..